Di balik dinding-dinding kediaman indah di kota Yogyakarta, tersembunyi kisah-kisah inspiratif kaum transpuan dan ODHIV (Orang dengan HIV/AIDS). Mereka menemukan perlindungan, cinta kasih, dan keluarga baru di Rumah Singgah Yayasan Kebaya. Sebuah video dokumenter yang difasilitasi oleh anak-anak muda mahasiswa AMIKOM Yogyakarta jurusan Broadcastin. Menyoroti perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan harapan ini.
Video dokumenter ini mengajak penonton menyaksikan perjalanan tak kenal lelah kaum transpuan dan ODHIV dalam menghadapi stigma dan prasangka sosial. Juga menampilkan kisah Mami Vinolia dan Mak Onah yang menginspirasi tentang solidaritas, perjuangan, dan suka duka di Rumah Singgah Kebaya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Mami Vinolia- pendiri Yayasan Kebaya Yogyakarta, sosok yang mengemban peran ibu bagi para penghuni Shelter Kebaya. Mami Vinolia adalah pimpinan yayasan dan shelter dengan hati yang penuh kasih dan perhatian. Ia adalah sosok yang tangguh dan menjadi penopang bagi mereka yang datang dari berbagai latar belakang yang rumit.

Mami Vinolia berbagi kisah bagaimana ia memulai yayasan ini. Yang mempunyai misi memberikan perlindungan dan dukungan kepada transpuan dan ODHA HIV yang sering kali terpinggirkan. “Ketika melihat betapa banyaknya saudara kita yang kesulitan mendapatkan tempat berlindung dan dihadapkan pada diskriminasi, saya merasa perlu melakukan sesuatu. Semua orang berhak untuk hidup dengan martabat dan kebahagiaan,” ucapnya dengan tulus.
Salah satu kisah yang mencuri perhatian adalah cerita sedih Mak Onah, seorang waria dengan HIV yang menjadi juru masak di Shelter Yayasan Kebaya. Mak Onah menceritakan masa lalunya yang kelam dan penuh keterasingan.
Pada suatu hari, di tengah keterpurukan hidupnya, Mak Onah mengetahui bahwa ia terinfeksi HIV. Rasa putus asa hampir menguasai dirinya, namun segalanya berubah ketika ia menemukan Shelter Yayasan Kebaya. Di sana, ia disambut dengan hangat dan mendapat dukungan tanpa syarat. Mami Vinolia dan teman-teman lainnya membantunya mengatasi rasa malu dan mencari perawatan medis yang ia butuhkan.
Video dokumenter ini berusaha menyampaikan pesan yang sangat inspiratif dan luar biasa bagi semua. Setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dengan hormat, dihargai, dan diberikan kesempatan yang setara di dalam kehidupan ini.


Terima kasih dan tetap semangat untuk mahasiswa AMIKOM yang telah menciptakan karya luar biasa ini. Hal ini menghadirkan pengharapan bahwa dengan pemahaman yang lebih dalam dan dukungan nyata. Masyarakat dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih inklusif dan beradab bagi semua individu, tanpa terkecuali.