Vinolia Wakijo atau yang akrab disapa Mami Vin, baru-baru ini menghadiri Pelatihan Komunitas Transgender Terkait Anti-Diskriminasi di Pulau Dewata Bali. Sebagai aktivis senior transgender Yogyakarta dan juga Direktur Plt. Yayasan Kebaya Yogyakarta, Mami Vin salah satu peserta pelatihan yang mewakili transgender Yogyakarta.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Jaringan Transgender Indonesia atau yang disingkat JTID dan melalui program pendanaan dari Free To Be Me ini, berlangsung pada tanggal 3-7 November 2022. Dikuti 14 peserta perwakilan transgender dari beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan berlokasi di Fashion Hotel Legian Jl. Raya Legian No.121, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Stigma dan diskriminasi menjadi salah satu penyebab buruknya situasi komunitas LGBTIQ di Indonesia situasi ini disebabkan oleh minimnya pemahaman masyarakat terkait dengan keberagaman seksualitas serta rendahnya komitmen pemerintah untuk turut melindungi dan mengakui hak-hak kelompok LGBTIQ+ (termasuk LGBTIQ+ disabilitas) di Indonesia hal ini kemudian berdampak pada menyempitnya ruang aman bagi kelompok LGBTIQ+ (termasuk LGBTIQ+ disabilitas) dan meningkatnya perlakuan perlakuan yang merugikan bahkan mengancam kehidupan kelompok LGBTIQ+ (termasuk LGBTIQ+disabilitas) di setiap tahun. Tak hanya itu saja, stigma dan diskriminasi yang dialami kelompok LGBTIQ+ (termasuk LGBTIQ+ disabilitas) kemudian melahirkan kekerasan serta persekusi yang dialami komunitas kelompok LGBTIQ+ (termasuk LGBTIQ+ disabilitas) yang dilakukan oleh masyarakat maupun aparatur pemerintah. Kondisi diatas dapat terus memburuk jika tidak adanya kesadaran serta upaya yang dilakukan oleh kelompok LGBTIQ+(termasuk LGBTIQ+ disabilitas) untuk terus menyuarakan serta mengambil peran dalam mengarusutamakan pemahaman anti diskriminasi terhadap kelompok yang dipinggirkan, rentan dan minoritas di Indonesia.






Stigma buruk dan diskriminasi diatas adalah belakang diadakannya pelatihan dasar mengenai Anti-diskriminasi khususnya bagi komunitas dan individu transgender ini. Adapun tujuan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain :
- Meningkatkan pemahaman terkait prinsip-prinsip Anti-diskriminasi bagi
komunitas dan individu transgender Indonesia. - Meningkatkan kesadaran terkait urgensi pembentukkan legislasi anti-diskriminasi
yang komprehensif untuk perlindungan bagi komunitas dan individu transgender
Indonesia. - Meningkatkan kapasitas komunitas dan individu transgender Indonesia di dalam
advokasi pembentukan legislasi anti-diskriminasi yang komprehensif di
Indonesia.
