Esai dalam bentuk PDF file ini merupakan upaya kolaboratif dari beberapa penulis BENJAMIN HEGARTY, SANDEEP NANWANI, IGNATIUS PRAPTORAHARJO dan didasarkan terutama pada catatan dan laporan yang diberikan oleh RULLY MALLAY, seorang tokoh masyarakat waria dan aktivis di Yayasan Kebaya, tempat penampungan ODHA di Yogyakarta.
Esai ini menggambarkan dampak kebijakan dari pembatasan sosial yang diberlakukan dalam mengurangi penyebaran COVID-19 dan mobilisasi dalam menanggapinya oleh mereka yang mengidentifikasi sebagai “waria” antara Februari dan September 2020. Waria memainkan peran penting dalam memobilisasi tanggapan masyarakat di kota ini, memberikan dukungan tidak hanya kepada komunitas mereka sendiri tetapi juga kepada kelompok marginal lainnya.
Kebijakan pembatasan ketat yang diberlakukan untuk menanggapi COVID-19 sangat mempengaruhi waria, memutus akses ke dukungan ekonomi dan masyarakat. Ini hal yang serius bagi banyak waria yang tidak memiliki kartu identitas atau KTP.
Namun demikian, Rully mengungkapkan harapannya bahwa melalui keterampilan dan kemampuan beradaptasi yang telah mereka tunjukkan dalam menanggapi keadaan darurat di bidang kesehatan masyarakat, mereka dapat memperoleh pengakuan dan penerimaan dari masyarakat Indonesia.