Dalam rangka Program Ketahanan Pangan Komunitas Transpuan DIY Di Masa Pandemi, Yayasan KEBAYA menggalakkan kegiatan berkebun atau menanam sayuran bagi komunitas. Tak terasa sejak 2 bulan yang lalu, penyemaian bibit sayuran seperti tanaman cabe, cabe keriting, sawi sendok ( pak coy ), tanaman tomat, kini telah tumbuh besar dan sebagian besar telah berbuah.
Pada hari ini Jumat, 11 Maret 2022 bertempat di Yayasan Kebaya diadakan acara Monitoring Set Up Kebun, yang dihadiri oleh narasumber Mbak Bintari Rochim, S.P., M.M.A. dan anggota komunitas yang lain. Acara dimulai tepat pukul 14.00, setelah beberapa saat sebelumnya Mbak Bintari mengamati sejenak suasana kebun sayur di lahan pekaranngan Yayasan Kebaya.
Sebagai konsultan pertanian, Mbak Bintari memberikan penyuluhan secara lugas dan memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam perawatan tanaman sayuran terutama tanaman cabe. Di saat musim hujan seperti sekarang, tanaman sayuran seperti cabe dan tomat sangat rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Beberapa jenis hama seperti insekta (serangga), moluska (bekicot, keong), rodenta (tikus) dan penyakit tanaman yang disebabkan bakteri dan virus seperti penyakit layu, daun keriting, buah busuk dan daun, batang kering.
GALERI








Selain itu Mbak Bintari menambahkan pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi pemberian pupuk yang benar serta mejaga unsur hara yang cukup terpenuhi dalam media tanam. Pupuk NPK mutiara masih sebagai pupuk utama di kebun sayur Kebaya, namun beliau menambahkan pemberian Dolomit (kapur dolomit) yakni mineral yang mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dapat menetralkan pH tanah. Jika tanah kekurangan hara kalsium dan magnesium, maka otomatis tanaman menjadi kurang maksimal dalam berproduksi. Untuk tindakan preventif dan mengatasi hama dan penyakit tanaman, Mbak Bintari menyarankan menggunakan perekat dan perata pestisida, terutama di musim hujan ini.
Walau diiringi hujan yang lebat sore itu, namun acara monitoring set up kebun sayur Kebaya berlangsung lancar dan cukup interaktif. Anggota komunitas begitu aktif dan silih berganti bertanya tentang apa saja yang berhubungan dengan tanaman sayur mayur. Kelakar Mbak YS dan candaan anggota komunitas yang hadir menambah kehangatan suasana acara walau hawa saat itu dingin menusuk karena hujan semakin deras.
Akhirnya last but not least, ucapan terima kasih dan apresiasi tak terhingga atas ilmu, bimbingan yang telah Mbak Bintari berikan sebagai pedoman cara merawat tanaman sayur yang benar di kebun Kebaya, dan juga sebagai evaluasi, pembelajaran bagi kami anggota komunitas.