Yayasan Kebaya Yogyakarta bersama Jejaring untuk Advokasi turut melakukan koordinasi terkait penolakan warga terhadap seorang ODHIV di salah satu wilayah di Kota Jogja.
Dalam pertemuan yang dilakukan pada hari Rabu, 22 Februari 2023 tersebut, warga yang diwakili ketua RT dan perwakilan komunitas warga mengungkapkan, penolakan yang terjadi bukan karena status HIV orang yang ditolak, namun karena berbagai perilaku tak terpuji yang dilakukan di masa lalu.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan Warga Peduli AIDS (WPA),PKBI Kota Yogyakarta,Kelompok Pita Merah Jogja, lurah, dokter Puskesmas setempat, CD Bethesda dan KPA DIY tersebut juga diperoleh informasi bahwa warga yang ditolak tidak memiliki rumah di kampung tersebut dan rumah yang akan ditempat selain milik orang lain, juga telah dihuni 3 KK sehingga tidak memadai. Ketua RT juga menolak jika warga tersebut justru lebih ‘diistimewakan’ daripada warga lain yang tidak bermasalah,tempat tinggal. Pelajaran yang dapat diambil dari kasus ini adalah stigma atau diskriminasi terjadi tidak hanya karena status HIV, tetapi juga bisa karena faktor lain, seperti konflik sosial dan perilaku tak terpuji dalam bermasyarakat.
Meskipun begitu, penolakan warga tersebut tetap tidak dibenarkan. Apapun masa lalunya, seharusnya tidak ada penolakan dengan alasan apapun. Dalam kasus ini Yayasan Kebaya Yogyakarta dan jaringan berkomitmen untuk mengawal pemberian edukasi dan pemahaman ke masyarakat untuk bisa menerima ODHIV tersebut.
Kasus ini merupakan permasalahan sosial yang membutuhkan pendekatan ekstra untuk memberikan pemahaman pada masyarakat setempat yang membutuhkan waktu. Memang tidak mudah dan perlu waktu untuk menerimanya. Semoga di waktu yang akan datang kasus serupa tidak terjadi lagi, khususnya di Kota Yogyakarta.
Pembelajaran baik dalam penanganan kasus ini adalah pentingnya jejaring dan kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan kasus serupa serta kasus lain yang terjadi di masyarakat sekitar kita.
Yogyakarta,26 Februari 2023.
2 thoughts on “Menolak ODHIV: Menguak Stigma dan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor”
Stigma diskriminasi bagi ODHIV masih banyak terjadi,terlebih beberapa trjdi dri org org di sekitar bahkan org terdekat.
Pun mash ada jg selfstigma dri diri sendiri.
Ini lah mengapa msh cukup tinggi kasus kasus serupa terjadi yang berimbas LTFU.
Saya sepenuhnya setuju dengan Anda, stigma dan diskriminasi thd ODHIV masih terjadi, bahkan dari orang terdekat mereka. Hal ini bisa sangat merugikan, karena dapat membuat orang dengan HIV enggan mencari perawatan, menunda diagnosis, atau bahkan menyembunyikan status HIV mereka.