Dalam era yang semakin kompleks dan penuh tekanan seperti sekarang ini, burnout menjadi perhatian serius dalam dunia kerja dan aktivisme. Yayasan Kebaya Yogyakarta mengakui pentingnya menjaga kesehatan mental dan meningkatkan ketahanan individu dan organisasi. Oleh karena itu Yayasan Kebaya merasa perlu untuk mengadakan kegiatan inhouse training yang komprehensif menghadapi burnout dan membangun resiliensi. Dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan solusi praktis untuk para staff yayasan dan komunitas transpuan Yogyakarta.
Sebagai mitra dari Brot für die Welt (Bread for the World), Yayasan Kebaya memiliki visi dan misi yang sama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, suportif, dan memberdayakan komunitas transgender. Dukungan dari BfdW memungkinkan Yayasan Kebaya untuk menyelenggarakan Inhouse Training yang berfokus pada topik “burnout dan resiliensi”. Hal ini sangat relevan dan penting untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan anggota yayasan dan masyarakat.
Pada tanggal 21-23 Juni 2023, Casa Coco Resort Gunung Kidul Yogyakarta menjadi tempat yang ideal untuk kegiatan bertajuk “Inhouse Training dan Konsultasi Eksternal” ini. Keindahan alam sekitarnya, dan fasilitas yang nyaman menciptakan suasana yang tenang dan inspiratif. Memberikan lingkungan yang mendukung proses diskusi dan pembelajaran yang optimal.
Training ini diikuti sekitar 20 peserta, yaitu seluruh pengurus dan staf dari Yayasan Kebaya. Perwakilan waria yang hadir dari IWAYO, IWABA, GunungKidul, Kulonprogo dan Sleman. Keberagaman peserta tersebut menciptakan lingkungan yang inklusif dan memungkinkan berbagai perspektif dan pengalaman untuk berbagi.
Hadir sebagai narasumber, coach Inna Hudaya ( pendiri LSM Perkumpulan SAMSARA ) dan Itong, yang telah dikenal dalam gerakan anti diskriminasi terutama seputar Hak Kesehatan Seksualitas dan Reproduksi (HKSR). Mbak Ina dan Itong memiliki pengalaman luas dalam memberikan pelatihan dan konsultasi di bidang ini. Mereka membawa pengetahuan mendalam dan wawasan praktis yang berharga bagi peserta.
Apa itu Burnout?
Burnout adalah suatu kondisi fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres kronis yang berkepanjangan, terutama terkait dengan pekerjaan atau tugas yang membutuhkan tingkat keterlibatan emosional yang tinggi. Burnout ditandai oleh perasaan kelelahan yang mendalam, ketidakmampuan untuk berfungsi secara efektif, dan perasaan negatif terhadap diri sendiri dan pekerjaan.
Apa itu Resiliensi?
Resiliensi adalah kemampuan individu atau sistem untuk beradaptasi, bangkit kembali, dan pulih dengan baik dari tekanan, tantangan, atau situasi yang sulit. Secara khusus, resiliensi mengacu pada kemampuan seseorang untuk menghadapi, mengatasi, dan tumbuh dari stres, trauma, atau perubahan yang tidak diinginkan.

Selama tiga hari, peserta diajak dalam serangkaian presentasi, diskusi kelompok, dan kegiatan interaktif yang dirancang untuk memahami secara lebih baik konsep burnout dan resiliensi, serta strategi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta akan mendapatkan wawasan tentang tanda-tanda awal burnout, faktor penyebabnya, dan dampaknya pada kesejahteraan individu dan organisasi.






























Coach Ina membagikan pengetahuan tentang strategi pengelolaan stres, teknik relaksasi, dan praktik self-care yang efektif. Beliau juga membantu peserta mengidentifikasi kekuatan pribadi dan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan resiliensi dalam menghadapi tekanan dan tantangan.
Apa Saja Tanda-Tanda Burnout ?
Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang umum dari burnout:
- Kelelahan yang berlebihan: Merasa kelelahan fisik dan mental yang tidak hilang meskipun telah beristirahat cukup. Energimu terasa terkuras dan sulit untuk memulihkan stamina.
- Kurangnya motivasi: Kehilangan motivasi dan minat terhadap pekerjaan atau aktivitas yang sebelumnya dianggap menarik. Mungkin merasa tidak ada harapan atau kepuasan dalam apa yang kamu lakukan.
- Produktivitas menurun: Menjadi sulit untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas. Produktivitasmu menurun, meskipun usahamu tetap sama atau bahkan meningkat.
- Perubahan suasana hati: Mengalami perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah marah, cemas, atau tertekan. Mungkin juga merasa putus asa atau tidak berdaya.
- Penurunan kualitas tidur: Mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur seperti insomnia. Tidur yang tidak nyenyak atau terganggu dapat memperburuk kelelahan dan mempengaruhi kesehatan mental.
- Penarikan diri sosial: Merasa enggan untuk bersosialisasi atau menghabiskan waktu dengan orang lain. Mungkin merasa terisolasi atau kehilangan minat dalam hubungan sosial.
- Perubahan pola makan: Mengalami perubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan. Stress yang berlebihan dapat mempengaruhi kebiasaan makan dan keseimbangan nutrisi.
- Gejala fisik: Mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, atau penurunan sistem kekebalan tubuh. Burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
- Pemikiran negatif tentang diri sendiri: Munculnya pemikiran negatif tentang diri sendiri, meragukan kemampuan, atau merasa tidak berharga. Rasa percaya diri menurun dan keyakinan pada diri sendiri menjadi terpengaruh.
- Perubahan perilaku: Perubahan perilaku yang mencolok, seperti menjadi lebih tertutup, tidak sabar, atau menarik diri dari tanggung jawab yang sebelumnya diemban.
Secara individu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga keseimbangan dan mencegah terjadinya burnout. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
- Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi: Tetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Usahakan untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk istirahat, relaksasi, hobi, dan interaksi sosial di luar pekerjaan.
- Mengembangkan keterampilan pengelolaan waktu: Pelajari cara mengatur waktu dengan efektif dan mengidentifikasi prioritas. Buatlah jadwal yang terorganisir dan atur tugas-tugas sesuai dengan tingkat urgensi dan pentingnya.
- Berlatih self-care: Berikan perhatian pada kesehatan fisik dan mental Anda. Ini meliputi tidur yang cukup, makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Tetap terhubung dengan orang-orang yang penting bagi Anda: Cari dukungan sosial dari keluarga, teman, atau komunitas. Jaga komunikasi yang baik dengan orang-orang terdekat dan cari waktu untuk bersosialisasi atau berbagi pengalaman.
- Ambil cuti dan istirahat secara teratur: Jangan takut untuk mengambil cuti atau waktu istirahat yang diperlukan untuk memulihkan energi dan menghindari kelelahan. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan pikiran.
- Kenali tanda-tanda burnout: Pelajari tanda-tanda awal burnout, seperti penurunan motivasi, kelelahan yang berkepanjangan, perasaan putus asa, dan perubahan suasana hati. Jika Anda merasakan tanda-tanda ini, penting untuk mengambil tindakan yang tepat seperti mencari dukungan profesional atau mengubah pola hidup yang tidak sehat.
- Tetapkan tujuan yang realistis dan rasional: Atur harapan yang realistis terkait dengan pekerjaan dan pencapaian pribadi. Perhatikan bahwa Anda tidak dapat melakukan segalanya dan terkadang perlu mengatakan “tidak” untuk menjaga keseimbangan dan kehidupan yang sehat.
- Jaga minat dan kegiatan di luar pekerjaan: Tetap terlibat dalam aktivitas dan minat di luar pekerjaan yang memberi Anda kegembiraan dan kepuasan. Ini dapat mencakup hobi, olahraga, seni, atau sukarela di komunitas.
Selain itu, peserta berpartisipasi dalam sesi konsultasi individu dan kelompok yang dipimpin dan dipandu oleh Mbak Ina dan Mas Itong. Ini memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, memperoleh pandangan baru, dan mendapatkan saran khusus sesuai dengan situasi masing-masing.



















Inhouse Training dan Konsultasi Eksternal di Casa Coco Resort ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Transpuan Yogyakarta. Dengan pengetahuan yang diperoleh dalam mengatasi burnout dan meningkatkan resiliensi, pengurus dan staff Yayasan dapat lebih efektif dalam bekerja. Menjaga kesehatan mental, dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada komunitas transpuan.
Acara ini juga menunjukkan komitmen Yayasan Kebaya dan Transpuan Yogyakarta dalam memberikan perhatian yang serius terhadap kesejahteraan anggota mereka. Dengan memperhatikan dan mengatasi burnout, yayasan berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung, produktif, dan berkelanjutan bagi semua anggota.
Dengan semangat yang tinggi, Inhouse Training dan Konsultasi Eksternal di Casa Coco Resort menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan burnout. Memperkuat resiliensi, dan menciptakan perubahan positif dalam yayasan dan komunitas transpuan Yogyakarta.




Last but not least…..Yayasan Kebaya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada coach Ina Hudaya dan Itong. Mereka telah menyampaikan materi dengan cara yang inspiratif dan informatif di kegiatan Inhouse Training dan Konsultasi Eksternal ini.
One thought on “Menghadapi Burnout, Membangun Resiliensi: Pelatihan dan Konsultasi bagi Transpuan”
Mantap Yayasan Kebaya Yogyakarta semakin maju.
Semoga kedepanya semakin sukses dan lancar.