Dalam era yang semakin inklusif, banyak istilah yang digunakan untuk merujuk pada beragam identitas gender. Memahami beragam identitas gender adalah langkah kunci menuju masyarakat yang inklusif dan adil. Setiap individu memiliki hak untuk menjadi diri mereka yang sejati. Hidup sesuai dengan identitas gender mereka tanpa takut stigma atau diskriminasi.
Artikel wariasehat kali ini akan membahas identitas gender di antaranya, termasuk Queer atau Non-Binary , Transpuan, Transman, dan Transeksual,. Ya….ini pemahaman tentang transgender bukan orientasi seksual, yang telah kami himpun dari berbagai sumber referensi.
Identitas gender dan orientasi seksual adalah dua hal yang berbeda. Identitas gender berbicara tentang bagaimana seseorang merasa dan mengidentifikasi diri mereka dalam hal gender mereka, sementara orientasi seksual berbicara tentang kepada siapa seseorang merasa tertarik secara romantis atau seksual.
Apa Transgender ?
Transgender adalah istilah payung yang digunakan untuk merujuk kepada individu yang identitas gender mereka berbeda dari jenis kelamin yang mereka lahirkan. Ini berarti bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai laki-laki mungkin merasa sebagai perempuan (transperempuan), dan sebaliknya. Bagi orang transgender, perasaan dan identitas gender internal mereka tidak sesuai dengan identitas gender yang diberikan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin mereka saat lahir.
Penting untuk dicatat bahwa identitas gender adalah hal yang pribadi dan subjektif. Bagi banyak orang transgender, perjalanan menuju memahami dan merangkul identitas gender mereka bisa menjadi proses yang kompleks dan penuh tantangan. Dukungan dan penghargaan terhadap identitas gender mereka sangatlah penting.
Ok, langsung yuk mendalami makna dan perbedaan antara beberapa istilah identitas gender yang sering digunakan.
Queer: Keanekaragaman Dalam Segala Hal
“Queer” adalah istilah umbrella yang mencakup berbagai identitas gender dan orientasi seksual yang tidak sesuai dengan norma heteronormatif, yang menganggap hubungan heteroseksual (antara pria dan wanita) sebagai norma. Ini adalah pernyataan bahwa setiap identitas gender dan orientasi seksual adalah bagian yang sah dan berharga dari keragaman manusia. Istilah ini tidak bisa diartikan secara harfiah sebagai “aneh” dalam konteks ini, melainkan mengacu pada orang-orang di luar norma heteroseksual atau yang termasuk dalam komunitas LGBTQIA+.
Queer adalah payung dari orientasi dan komunitas bagi mereka yang berada di spektrum LGBTQIA + ( Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer (or sometimes Questioning), Intersex, Asexual, and others).
Non-Binary adalah istilah identitas gender yang tidak merujuk secara spesifik pada salah satu gender seperti perempuan maupun laki-laki3. Nonbiner dapat berada di antara ataupun di luar dua gender tersebut. Dalam konteks ini, identitas gender merujuk pada persepsi internal seseorang.

Transpuan: Identitas Perempuan dalam Tubuh yang Lain
Transpuan atau disebut juga waria adalah istilah yang digunakan untuk individu transgender yang lahir sebagai laki-laki tetapi merasa dan mengidentifikasi diri sebagai perempuan. Identitas gender mereka tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diberikan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin mereka saat lahir.
Beberapa transpuan dapat menilai bahwa transisi gender mereka telah selesai. Karena itu, mereka lebih memilih kata “wanita” saja dan melihat bahwa kata “transpuan” adalah istilah yang sebaiknya hanya digunakan bagi orang yang belum secara penuh bertransisi.
Transeksual: Identitas Gender dan Perubahan Tubuh
Transeksual adalah individu transgender yang memutuskan untuk menjalani perubahan fisik untuk mencocokkan tubuh mereka dengan identitas gender internal mereka. Ini bisa mencakup terapi hormon atau operasi.

Transman: Identitas Laki-laki dalam Tubuh yang Lain
Transman adalah individu transgender yang lahir sebagai perempuan tetapi merasa dan mengidentifikasi diri sebagai laki-laki. Mereka berjuang untuk hidup sesuai dengan identitas gender mereka, bahkan jika mereka mungkin lahir dengan tubuh perempuan
Angelina Jolie, seorang aktris dan aktivis hak asasi manusia terkenal, menyoroti pentingnya menghormati orientasi seksual individu, termasuk heteroseksual. Dia mengatakan, “Penting untuk memberikan hak kepada setiap orang untuk mencintai dan hidup sesuai dengan identitas seksualnya.”
Menghormati dan memahami berbagai identitas gender dan orientasi seksual adalah langkah kunci menuju masyarakat yang inklusif dan adil bagi semua. Queer, non-binary transgender, transpuan, transeksual, transman, dan heteroseksual adalah bagian penting dari keragaman manusia. Dengan menghargai keragaman ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih ramah dan inklusif, di mana setiap individu bisa hidup sebagai diri mereka yang sejati tanpa takut stigma atau diskriminasi.