Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan kemajuan luar biasa dalam pengembangan vaksin, termasuk vaksin mRNA yang sukses selama pandemi COVID-19. Namun, tantangan yang masih ada adalah mencari vaksin yang efektif untuk HIV, penyebab AIDS yang terus menginfeksi jutaan orang setiap tahunnya.
Pada Oktober 2023, berita menggembirakan datang dalam dunia penelitian medis, ketika dua kandidat vaksin HIV memasuki uji klinis tahap kedua. Diharapkan hasil dari uji coba tahap ini akan tersedia pada awal tahun 2024 hingga 2025, membawa kita lebih dekat pada impian tercapainya vaksin HIV yang efektif.

- Vaksin eOD-GT8 60-mer: Dikembangkan oleh para peneliti dari Scripps Research Institute dan Duke Human Vaccine Institute, vaksin ini menjanjikan terobosan dalam upaya melawan HIV. Tujuannya adalah merangsang produksi antibodi yang dapat melawan berbagai jenis HIV. Menggunakan teknologi nanopartikel, vaksin ini baru-baru ini menjalani uji klinis tahap awal yang menghasilkan berita positif. Para peneliti menemukan bahwa vaksin ini tidak hanya aman bagi manusia tetapi juga mampu memicu respons kekebalan tubuh yang kuat pada peserta uji coba.
- Vaksin VIR-1388: Dikembangkan oleh Vir Biotechnology, vaksin ini mengambil pendekatan yang unik dengan menggunakan virus sitomegalovirus manusia (HCMV) yang telah dilemahkan. HCMV adalah virus umum yang menginfeksi banyak orang tanpa gejala. Dalam uji coba tahap pertama, VIR-1388 juga terbukti aman dan efektif dalam merangsang respons imun spesifik terhadap HIV.
Pentingnya Vaksin HIV
Vaksin HIV telah menjadi titik fokus penelitian medis selama beberapa dekade karena HIV masih menjadi ancaman global yang signifikan. Dengan sekitar 1,5 juta infeksi baru setiap tahunnya, diperlukan terobosan besar untuk menghentikan penyebaran virus ini.
Mengapa Kandidat Ini Menarik?

Kedua kandidat vaksin ini menjanjikan solusi yang berbeda tetapi efektif dalam melawan HIV. Vaksin eOD-GT8 60-mer bertujuan untuk merangsang produksi jenis sel B yang penting dalam menghasilkan antibodi penetral yang luas (bnAbs) untuk melindungi dari berbagai varian HIV. Di sisi lain, VIR-1388 menggunakan virus HCMV yang dilemahkan untuk mengirimkan bahan vaksin HIV ke sistem kekebalan tubuh. Virus HCMV memiliki potensi unik untuk membantu tubuh mempertahankan bahan vaksin HIV dalam jangka waktu yang lebih lama, mengatasi masalah penurunan kekebalan yang diamati pada vektor vaksin lainnya.
Langkah Berikutnya
Kedua vaksin ini saat ini sedang menjalani uji klinis tahap kedua di Amerika Serikat dan mungkin akan memberikan hasil yang sangat diantisipasi pada awal tahun 2024 hingga 2025. Ini adalah langkah penting dalam upaya global untuk mengatasi HIV dan mendekatkan kita pada pencapaian vaksin HIV yang efektif.
Harapan dan Dukungan
Semua mata tertuju pada potensi kedua vaksin ini untuk membawa perubahan besar dalam pertarungan melawan HIV. Dukungan ilmiah dan finansial dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), Bill & Melinda Gates Foundation, serta Vir Biotechnology telah memungkinkan perkembangan pesat dalam penelitian ini. Masyarakat global pun berharap agar langkah-langkah ini dapat membawa kita lebih dekat pada vaksin HIV yang akan menyelamatkan jutaan nyawa.
Sementara kita menantikan hasil uji coba tahap kedua ini, mari terus mendukung upaya-upaya ilmiah yang memiliki potensi untuk mengakhiri pandemi HIV sekali dan untuk selamanya.
References:
[1] Global HIV & AIDS statistics fact sheet . UNAIDS.
[2] A first-in-human germline-targeting HIV nanoparticle vaccine induced broad and publicly targeted helper T cell responses. Cohen KW, De Rosa SC, Fulp WJ, deCamp AC, Fiore-Gartland A, Laufer DS, Koup RA, McDermott AB, Schief WR, McElrath MJ. Sci Transl Med. 2023 May 24;15(697):eadf3309.
[3] Vaccination induces HIV broadly neutralizing antibody precursors in humans. Leggat DJ, Cohen KW, Willis JR, Fulp WJ, deCamp AC, Koup RA, Laufer DS, McElrath MJ, McDermott AB, Schief WR. Science. 2022 Dec 2;378(6623):eadd6502.
[4] IAVI and Moderna launch first-in-Africa clinical trial of mRNA HIV vaccine development program . IAVI. May 18, 2022.