Terapi antiretroviral berarti mengobati infeksi HIV dengan obat-obatan. Obat tersebut (yang disebut ARV) tidak mem- bunuh virus itu. Namun, mereka dapat memperlambat pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus diperlambat, begitu juga penyakit HIV. Karena HIV adalah retrovirus, obat-obatan ini biasa disebut sebagai terapi antiretroviral (ART).
Apa Siklus Hidup HIV Itu?
Ada beberapa langkah dalam siklus hidup HIV.

- Virus bebas beredar dalam aliran darah.
- HIV mengikatkan diri pada sel.
- HIV menembus sel dan mengosongkan isinya dalam sel (menginfeksikan sel).
- Kode genetik HIV (RNA) diubah menjadi DNA oleh enzim reverse tran- scriptase.
- DNA HIV disatukan pada DNA sel yang terinfeksi oleh enzim integrase.
- Waktu sel yang terinfeksi mengganda- kan diri, DNA HIV diaktifkan, dan membuat bahan baku untuk virus baru.
- Kumpulan-kumpulan bahan untuk membuat virus baru dikumpulkan.
- Virus yang belum matang mendesak ke luar sel yang terinfeksi dengan proses yang disebut ‘budding (tonjolan)’.
- Virus yang belum matang melepaskan diri dari sel yang terinfeksi.
- Virus baru menjadi matang: bahan baku dipotong oleh enzim protease dan dirakit menjadi virus yang siap bekerja.
ARV yang Disetujui di AS
Setiap jenis atau ‘golongan’ARV menye- rang HIV dengan cara berbeda. Golongan obat anti-HIV pertama adalah nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NRTI, juga disebut analog nukleosida. Obat golongan ini menghambat langkah 4 di atas, yaitu bahan genetik HIV diubah dari RNA menjadi DNA. Obat dalam go- longan ini yang disetujui di AS termasuk:
- AZT (ZDV, zidovudine)
- ddI (didanosine)
- ddC (zalcitabine)
- d4T (stavudine)
- 3TC (lamivudine)
- Abacavir (ABC)
- Emtricitabine (FTC)
- Tenofovir (TDF; analog nukleotida) Golongan obat lain menghambat lang-
kah yang sama dalam siklus hidup HIV, tetapi dengan cara lain. Obat ini disebut non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NNRTI. Tiga obat golongan ini disetujui di AS:
- Nevirapine (NVP)
- Delavirdine (DLV)
- Efavirenz (EFV)
Golongan ketiga ARV adalah protease inhibitor (PI). Obat golongan ini meng- hambat langkah 10, yaitu virus baru dipotong menjadi potongan khusus. Sepuluh PI disetujui di AS:
- Saquinavir (SQV)
- Indinavir (IDV)
- Ritonavir (RTV)
- Nelfinavir (NFV)
- Amprenavir (APV)
- Lopinavir (LPV)
- Atazanavir (ATV, TAZ)
- Fosamprenavir (FPV)
- Tipranavir (TPV)
- Darunavir (DRV)
Golongan ARV keempat adalah fusion dan attachment inhibitor. Obat golongan ini mencegah pengikatan HIV pada sel dengan menghambat langkah 2 dari siklus hidupnya. Dua obat golongan ini sudah disetujui di AS:
- Enfuvirtide (T-20)
- Maraviroc (MVC)
Golongan ARV terbaru adalah integrase inhibitor. Obat golongan ini mencegah pemaduan kode genetik HIV dengan kode genetik sel dengan menghambat langkah
5. Obat pertama dari golongan ini adalah:
- Raltegravir (RGV)
Bagaimana Obat Ini Dipakai?
Waktu HIV menggandakan diri, sebagian besar bibit HIV baru menjadi sedikit berbeda dengan aslinya. Jenis berbeda ini disebut mutasi. Sebagian besar mutasi langsung mati, tetapi beberapa di antara- nya terus menggandakan diri, walaupun kita tetap memakai ARV – mutasi tersebut ternyata kebal terhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerja lagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengembangkan resis- tansi’ terhadap obat tersebut.
Jika hanya satu ARV dipakai, virus secara mudah mengembangkan resistansi terhadapnya. Tetapi jika dua jenis obat dipakai, virus bermutasi harus unggul terhadap dua obat ini sekaligus. Dan jika tiga jenis obat dipakai, kemungkinan mutasi dapat sekaligus unggul terhadap semuanya sangat kecil.
Memakai kombinasi tiga obat berarti pengembangan resistansi memakan jauh lebih banyak waktu. Oleh karena itu, peng- gunaan hanya satu jenis obat (yang disebut monoterapi) sangat tidak dianjurkan.
Apakah Obat Ini Dapat Menyembuhkan AIDS?
Sebuah tes darah yang disebut tes viral load mengukur jumlah HIV dalam aliran darah kita. Orang dengan viral load yang lebih rendah tetap sehat lebih lama.
Viral load beberapa orang begitu rendah sehingga tidak dapat terdeteksi oleh tes viral load. Ini bukan berarti virus hilang. Pada awal, para peneliti menganggap bahwa ART lambat laun akan membunuh semua HIV dalam tubuh kita. Sayangnya ini tidak mungkin. ART tidak menyem- buhkan AIDS. Namun obat ini memung- kinkan Odha hidup jauh lebih lama.
Kapan Sebaiknya Kita Mulai?
Belum ada jawaban yang jelas pada pertanyaan ini. Sebagian besar dokter akan mempertimbangkan empat hal: 1) viral load; 2) jumlah CD4; 3) gejala yang muncul; dan 4) apakah kita benar-benar siap memakai terapi ini. ART biasanya ditawarkan jika viral load di atas 100.000, jumlah CD4 di bawah 350, atau ada gejala penyakit HIV, misalnya kandidiasis. Keputusan untuk memulai ART sangat penting, dan sebaiknya dibahas dahulu dengan dokter.
Obat Apa Sebaiknya yang Kita Pakai?
Setiap ARV menimbulkan efek samping . Beberapa efek samping ini gawat. Lihat Lembaran Informasi untuk masing-masing obat. Beberapa kombinasi lebih mudah ditahan dibandingkan dengan kombinasi lain, dan beberapa di antaranya tampak lebih berhasil. Setiap orang ber- beda, dan kita, bersama dengan dokter, ha- rus memutuskan obat apa yang kita pilih. Tes viral load dipakai untuk menunjuk- kan apakah ART bekerja dengan baik. Jika viral load tidak menurun, atau menurun kemudian naik lagi, mungkin sudah waktu-nya kita mengganti kombinasi obat.
Apa yang Selanjutnya?
Obat-obatan baru sedang dikembangkan dalam kelima golongan yang ada. Para peneliti juga berupaya mengembangkan golongan obat baru, misalnya obat yang menghambat langkah lain pada siklus hidup HIV, dan obat yang akan memper- kuat ketahanan oleh kekebalan tubuh.
sumber informasi : https://spiritia.or.id