ABSTRAK PERNAS HIV / AIDS
Nama : Vinolia Wakijo
Nama Lembaga : LSM Kebaya
Jabatan : Direktur LSM Kebaya
Alamat Lembaga : Jl. Gowongan Lor JT III/148 Penumping Jogjakarta 55232
No. Telp. : 081931194960
Alamat Email : vinoliakebaya@yahoo.com
Nama Kota : Jogjakarta
Populasi Kunci : ODHA Waria di Provinsi DIY
Judul Abstrak : Meningkatkan kualitas ODHA Waria melalui Pelayanan CST di Shelter LSM Kebaya Yogyakarta
- Issu
Kasus kematian ODHA secara runtut terjadi sepanjang tahun 2005 yang kemudian melatar belakangi diselenggarakannya layanan CST di Shelter LSM Kebaya. Sejak tahun 2007 sudah 108 orang waria mengakses layanan kesehatan melalui Kebaya, 66 orang diantaranya menjalani rawat inap di rumah sakit dan 80 % dilanjutkan dengan perawatan di shelter LSM Kebaya.
- Setting / Konteks
Kegiatan pelayanan CST pada kelompok waria di LSM Kebaya dimulai sejak 2007. Disana kami menampung orang sakit untuk bisa istrahat, minum obat namun mendapatkan asupan nutrisi dan vitamin serta gizi yang seimbang. Kami juga memberikan pembinaan rutin dan berkelanjutan serta perhatian untuk layanan motivasi dan dorongan positif bagi psikologis mereka.
- Pendekatan
Kegiatan pelayanan CST pada kelompok waria di LSM Kebaya dimulai sejak 2007. Disana kami menampung orang sakit untuk bisa istrahat, minum obat namun mendapatkan asupan nutrisi dan vitamin serta gizi yang seimbang. Kami juga memberikan pembinaan rutin dan berkelanjutan serta perhatian untuk layanan motivasi dan dorongan positif bagi psikologis mereka.
- Hasil / Manfaat
Dampak yang secara langsung adalah banyaknya rekan-rekan odha baik yg waria lsl laki laki dan perempuan bisa terselamatkan nyawanya dan berhasil melewati masa-masa kritis mereka dengan baik. Hasil yang lain adalah adanya kepastian hari tua mereka.
- Lesson Learn /Pelajaran
Dari sisi teman-teman odha waria lsl laki laki dan perempuan bisa menerima pelayanan kami dan dapat memberikan kenyamanan bagi mereka. Banyak diantara mereka yang bisa hidup sehat kembali dan diterima di dunia kerja maupun keluarga dan masyarakat. Sedang dari sisi saya sendiri saya mendapatkan kepuasan batin atas dedikasi saya sekaligus memberikan saya pekerjaan dan penghidupan sebagai seorang volunteer.
ABSTRAK MAMI AUSTRALIA 2015

Background
In Indonesia, estimated antiretroviral treatment (ART) coverage was 17% in 2012 lagging behind global trends (61%). The proportion who discontinue ART during the first 12 months was 31.7%. Yogyakarta’s HIV surveillance data indicates HIV prevalence in the transvestite (waria) community of 30%. Indonesian behaviour surveillance data shows 87% of warias surveyed have sold sex in the last 12 months to male customers who could potentially act as a ‘bridge’ to the general population. Kebaya is a peer-based organisation formed by waria who were concerned at the rate of HIV infections among, and the wellbeing of waria with HIV in Yogyakarta, Indonesia. Kebaya was established in order to: • increase HIV testing and ART uptake in the waria community • support waria with HIV to overcome issues they encounter during ART initiation to achieve adherence and viral suppression.
Description
Kebaya runs a 2 bedroom house as a temporary accommodation for four (and sometimes more) waria with HIV who are commencing ART. Clients needing the service were both self referred and referred from the local HIV hospital clinics. Kebaya members assist clients with food, support in managing ART adherence, side effects and doctors’ appointments. Kebaya relies on donations to cover costs in providing care and support for waria with HIV. Kebaya acts as a site for voluntary counselling and testing for HIV testing mobile clinics reaching out to the waria community.
Lesson learned
Kebaya has provided 59 waria with HIV with temporary accommodation and support. Eighteen warias died due to late presentation and/or clinical complications. Seven have returned to their villages and are lost to follow-up and 34 are confirmed continuing ARVs. Valued support identified by clients included trust, emotional support, support in managing HIV medication’s side effect and adherence, closer access to the main HIV hospital and recovering from AIDS related illnesses.
Conclusion
Kebaya is an effective model supporting a critical population group who are living with HIV to deal with issues relating to commencing ART, hence improving ART
Latar belakang :
Di Indonesia, diperkirakan cakupan pengobatan antiretroviral (ART) adalah 17% , pada tahun 2012 tren secara global (61%). Proporsi yang berhenti minum ART selama 12 bulan pertama adalah 31,7%. Data surveilans HIV Yogyakarta menunjukkan prevalensi HIV di waria (waria) 30%. Data surveilans perilaku di Indonesia menunjukkan 87% dari waria yang disurvei telah ada kontak sex seks dalam 12 bulan terakhir dengan pelanggan laki-laki yang berpotensi sebagai ‘jembatan’ untuk populasi umum. Kebaya adalah organisasi-peer berbasis waria dibentuk oleh waria untuk mencegah tingkat infeksi HIV, dan masalah kesejahteraan waria terkait dengan kerentanan HIV di Yogyakarta, Indonesia. Kebaya didirikan dalam rangka: • peningkatan tes HIV dan serapan ART dalam komunitas waria • Dukungan waria dalam isu HIV untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi selama terapi ART serta untuk mencapai kepatuhan dan penekanan penyebaran virus.
Deskripsi :
Kebaya menyiapkan sebuah rumah, 2 kamar tidur sebagai akomodasi sementara untuk tiap bulan ada 4 (dan kadang-kadang lebih) waria dengan HIV yang memulai ART. Klien membutuhkan layanan khusus dan terpadu tempat merujuk dari klinik rumah sakit HIV lokal. Anggota kebaya membantu klien dengan makanan, dukungan dalam mengelola kepatuhan ART, efek samping dan mendekatkan dokter. Kebaya bergantung pada sumbangan untuk menutupi biaya dalam memberikan perawatan dan dukungan bagi waria dengan HIV. Kebaya bertindak sebagai media untuk konseling dan tes sukarela HIV/ mobile VCT menjangkau waria.

Pembelajaran :
Kebaya telah memberikan dukungan terhadap 59 waria dengan HIV positif dengan akomodasi seadanya dan dukungan sebaya. Delapan belas waria meninggal karena terlambat terapi / komplikasi klinis. Tujuh telah kembali ke desa mereka dan untuk menindaklanjuti dan 34 orang lainnya selalu ada konfirmasi untuk akses ARV. Dukungan ini sangat dihargai oleh klien termasuk kepercayaan, dukungan emosional, dukungan dalam mengelola efek samping obat HIV dan kepatuhan, akses mendekatkan ke rumah sakit layanan HIV dan pemulihan dari penyakit AIDS yang terkait.
Kesimpulan
Kebaya adalah model yang efektif mendukung kelompok populasi kritis yang hidup dengan HIV untuk menangani masalah yang berkaitan dengan memulai ART, sehingga meningkatkan ART